Mengenal Mata Pengamanan Ibu Kota (Satrad 211 Tanjung Kait Tangerang) pada HUT TNI AU ke-76

Melia Santika
3 min readApr 9, 2022

--

Sumber: tni-au.mil.id

Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) hari ini memperingati HUT yang ke-76. Sebagai penjaga kedaulatau RI, TNI AU memiliki sejarah yang awal mula dibentuknya diberi nama dengan sebutan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dikutip dari situs resmi TNI AU, BKR ini dibentuk pada 23 Agustus 1945 yang berfungsi untuk memperkuat Armada Udara yang saat itu kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Pada 5 Oktober 1945 BKR kemudian berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma. Selanjutnya, pada 23 Januari 1946 TKR dikembangkan menjadi TRI jawatan penerbangan yang merupakan kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Akhirnya, pada 9 April 1946 Angkatan Udara Republik Indonesia dibentuk dan TRI jawatan penerbangan dihapus. Kini, 9 April diperingatai sebagai hari lahirnya TNI AU yang juga merupakan tanggal berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Di hari ulang tahun TNI AU yang ke-76 hari ini, saya ingin mengajak para pembaca mengenal Satuan Radar 211 Tanjung Kait Tangerang yang merupakan bagian dari TNI AU. Satrad 211 Tanjung Kait yang disebut juga sebagai Mata Pengamanan ibu kota, memiliki tugas yang sangat penting terkait dengan sistem pengamanan udara bagi ibu kota Jakarta.

Satrad 211 Tanjung Kait memiliki tugas yakni melaksanakan pengamatan udara (Matud) untuk mengamankan ibu kota, kata Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, MM , dilansir melalui situs resmi TNI AU. Karena memiliki tugas yang krusial inilah, Satrad 211 Tanjung Kait ditunjang dengan fasilitas alutsista yang memadai sebagai bentuk upaya maksimal untuk mengamankan udara.

Mengutip dari tni-au.mil.id, pengoprasian radar Satrad 211 Tanjung Kait dimulai dari jenis Decca buatan Polandia dan kemudian diganti dengan radar Plessey. Saat ini, Satrad 211 Tanjung Kait masih mengoperasikan Radar jenis Thomson TRS 2230 D buatan Perancis.

Sumber: kemhan.go.id

Dimulainya kiprah pengabdian Satrad 211 Tanjung Kait adalah dengan ditetapkannya Resntra I Hankam pada tahun 1974 hingga 1978 yang merupakan fase untuk mengawali kembali pembangunan kekuatan Hankam. Harapannya, pembangunan ini dapat memenuhi standar kualitas dan kuantitas dalam kemampuan strategis, taktis maupun kemampuan deteksi dengan cepat, mengenali dan mengikuti serta menghacurkan obyek-obyek udara yang melanggar kedaulatan di udara khususnya penerbangan gelap (black flight).

Daftar Sumber:

--

--

Melia Santika
Melia Santika

Written by Melia Santika

Learning more, prejudice less. Digital and Data enthusiast. Writing what’s on the day related to its history or the actual happening on that day.

No responses yet